|
Jogja-KL by Airasia |
Trip ke Penang ini sebenarnya adalah unplanned trip cuma gara-gara ada tanggal merah di hari jumat di bulan April lalu dan balada dapat tiket murah. Eh tapi kok judulnya one day in Penang?padahal liburnya jumat-minggu kan ? Jadi selama di Penang gw cuma punya waktu explore sehari aja di hari sabtu dikarenakan jumat itu adalah waktu perjalanan gw yang mana gw nyampe Penang hampir tengah malam. jadi begitu landing langsung menuju hotel buat tidur. Sedangkan minggu pagi sudah harus ke bandara buat balik ke Jogja tapi via Surabaya.
Trip Penang ini kalau dihitung-hitung keknya cuma menghabiskan budget kurang dari 2jt dengan rincian tiket Jogja - KL 29rb, KL - Penang 0 rupiah by Airasia, Penang - Surabaya 540 by Citilink plus tiket kereta Surabaya - Jogja seharga 170rban.
Perjalanan ke Penang ini gw ga sendirian karena gw barengan sama Banin tetapi kami menempuh perjalanan yang berbeda karena Banin flight dari Surabaya sedangkan gw dari Jogja. Karena Banin landing duluan di Penang jadinya dia nungguin gw yang mana landingnya hampir tengah malam.
|
welcome Penang |
Begitu landing gw langsung nyari Banin dan order grab buat ke hotel kami yang mana malam pertama di Penang kami menginap di T+ Hotel Macallum yang terletak di George Town. Ketika menginap di sini harus menaruh deposit 50 MYR + 10 MYR. Pas cek out sih yang 50 MYR dibalikin cuma yang 10 MYR enggak katanya buat tax. Begitu masuk kamar langsung tidur demi nyiapin fisik buat explore esok hari.
|
time to bed |
Ga kerasa karena saking lelahnya bangun-bangun hari sudah pagi saja dan kami pun bergegas mandi dan sarapan untuk kemudian lanjut explore Penang. Selama di Penang kami menggunakan grab sebagai sarana transportasi diselingi dengan jalan kaki.
keluar dari hotel dengan berjalan kaki dengan arah yang tak pasti akhirnya kami pun memutuskan untuk berburu Teochew Chendul. Sambil jalan kami mampir di supermarket dan seperti biasa saya suka beli kopi kalengan dan nemu merk Wonda yang rasanya lumayan.
|
wonda kopi tarik |
Bermodalkan google map di hp kami asal jalan aja menuju tempat Teochew Chendul dan sekiranya nemu spot bagus berhenti buat foto.
|
salah satu spot foto fav gw pertemuan dari jembatan penyebrangan |
Setelah berjalan melewati jembatan penyebrangan akhirnya kami menemukan Teochew Chendul. Lumayan ramai juga tempat ini dan lucunya si mas yang jualan bisa bahasa jawa jadilah sambil menunggu antrian kami ngomong pakai bahasa jawa sampai diliatin orang-orang yang ikut antri, mereka mungkin heran gw ngomong apa. While gw sendiri juga terheran-heran karena ke Malaysia dan nemu mas-mas jualan cendol bisa ngomong jawa jadi berasa lagi di kampung halaman sendiri.
|
mas penjual teochew chendul |
Kelar beli chendul kami lanjut ke Pinang Peranakan Mansion dengan menggunakan grab. Untuk masuk ke Pinang Peranakan Mansion diharuskan membayar sekitar 25 MYR kalau gw ga salah ingat yang kemudian kita akan mendapatkan stiker untuk ditempelkan di baju. Sebaiknya kalau mau tau soal sejarah Pinang Peranakan Mansion bisa minta ditemani guide cuma karena kami hanya berdua jadi waktu itu asal ngikut orang-orang aja dan yang penting foto-foto...haha...
|
salah satu spot di Pinang Peranakan Mansion |
Puas melihat-lihat dan berfoto kami pun lanjut mencari makan siang karena perut rasanya uda berontak dan waktu sudah menunjukkan jam makan siang sambil menuju Penang Street Art.
Tak jauh dari tempat kami makan ternyata ada masjid Kapitan Keling jadilah kelar makan kita ke masjid buat sholat dhuhur. Dan lucunya pas mau masuk masjid Banin disuruh menutup tubuhnya dengan semacam jubah karena dia memakai rok pendek....Jadi pastikan kalau kesini pakai pakaian yang sopan ya gaes.
|
masjid Kapitan Keling dari luar |
|
penampakan Banin saat pakai jubah |
Kelar sholat kami langsung berjalan kaki menuju Penang Street Art yang letaknya tak jauh dari masjid.
|
the cat on the window |
|
boy in chair |
Puas berkeliling dan melihat-lihat lukisan di dinding kami pun lanjut ke tujuan terakhir kami yaitu The TOP Penang atau biasa disebut KOMTAR yang merupakan gedung tertinggi di Penang dengan tinggi 249 m. Untuk masuk ke TOP Penang kami sudah membeli tiket seharga 160rban lewat
klook.
|
window of the top |
Gw sih takut banget pas foto di window of the top...ngebayangin kalau jatuh dari atas...haha...but this place really challenge my self. Gw yang dulunya suka memanjat dan berada di ketinggian ketika dihadapkan pada tempat seperti ini ternyata ciut juga nyali gw....
Kalau ke KOMTAR bagusnya sore menjelang malam jadi keliatan lebih berwarna-warni suasananya. Sebenarnya ada Rainbow skywalk juga tapi karena takut gw ga nyoba...
|
view from the top |
Setelah puas menikmati senja di KOMTAR kami pun balik ke hotel untuk mengambil barang bawaan kami dan bersiap pindah ke hotel lain yang lebih dekat dengan bandara karena esok hari kami harus flight pagi. Dan malam kedua kami menginap di M Qube hotel yang merupakan hotel capsule pertama yang gw coba selama gw ngetrip.
|
my room in m qube |
Perjalanan ke Penang ini bukanlah perjalanan tanpa drama karena justru drama terjadi ketika mau balik ke Indo yang mana sebenarnya kami sampai di bandara beberapa jam sebelum flight. Setelah cek in kami pun bersantai ria sambil sarapan di KFC. Awalnya gw liat ga begitu banyak antri buat boarding tetapi menjelang pukul 9 antrian mulai mengular di luar dan gw mulai panik khawatir bakalan antri lama di imigrasi, gw kemudian teringat petugas cek in bilang kalau gw harus masuk sebelum jam 9. Tanpa pikir panjang akhirnya kami pun segera bergegas menuju antrian dan di sini kepanikan bertambah karena ternyata petugas imigrasinya sedikit sedangkan antrian panjang sekali while waktu menuju boarding tinggal 20 menit. Disela-sela antrian panjang tiba-tiba ada serombongan emak-emak yang keknya orang Indo juga minta didulukan karena pesawat dia uda mau boarding juga. Jelas gw ga mau dong dituker posisi toh waktu boarding kita cuma beda 5 menit doang. Untungnya penumpang citilink tujuan Surabaya juga masih banyak yang antri jadinya masih ditungguin petugas maskapai. Begitu lewat imigrasi kami langsung lari ke pesawat. Syukurlah ga ketinggalan pesawat. So saran gw kalau ke Penang pastikan boarding lebih awal karena bandaranya kecil dan petugasnya imigrasinya dikit jadi tidak mengherankan kalau antrian di imigrasinya bisa panjang.
Keknya next time kudu balik lagi ke Penang karena ternyata sehari itu ga cukup buat explore dan belum nyobain kulinernya juga...see you again Penang...
|
see u next time Penang |
Posting Komentar untuk "One Day In Penang"