Tinggal di desa terpencil di sisi utara Jogja tepatnya Cangkringan membuat ku susah untuk mencari tempat tongkrongan yang asyik dan dekat dari rumah, berbeda sekali ketika aku berada di kos yang letaknya memang di dekat kota, mau ngopi atau nongkrong tinggal pilih aja dan ga perlu pergi jauh. Kalau di rumah untuk nongkrong paling ga harus pergi ke Jakal atau turun ke daerah Prambanan dan itu pun juga ga banyak tempat tongkrongan yang asyik. Tempat nongkrong andalan dekat rumah selama ini cuma
Wedang Kopi Prambanan sampai akhirnya aku mendapatkan rekomendasi tempat ngopi di daerah Kalasan dari Pak Agung Managerku di kantor. Dari beliau lah aku tau tentang Lituhayu Coffee and Traditional Eatery yang ada di daerah Kalasan tak jauh dari rumahku.
Kalau di rumah rasanya gatel aja kalau ga nongkrong dan aku emang hobi sih nyobain tempat tongkrongan baru untuk sekedar tau soal suasana, kopi maupun makanannya. Di samping itu juga adekku sebagai ibu rumah tangga yang kurang piknik pasti butuh refreshing karena menjadi ibu dari bayi bernama Kalandra itu pasti melelahkan karena anaknya ga bisa diam, jadi nongkrong di hari Minggu bisa jadi hiburan tersendiri buat dia.
Akhirnya kami berlima yaitu aku, adikku, adik iparku dan 2 ponakanku yang mana satunya masih berumur 14 bulan memutuskan untuk nyobain Lituhayu Coffee karena jaraknya dari rumah tidak terlalu jauh di mana hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai sini di samping itu juga tempatnya mudah dicari karena dari rumah tinggal lurus aja melalui jalan raya Cangkringan - Kalasan menuju jalan LPMP hingga nantinya di sebelah kanan akan terlihat papan penanda dan terlihat bangunan seperti pada gambar. Dari gambar uda keliatankan kalau tempat ini asyik dengan adanya ruang terbuka dan didukung oleh furnitur lama yang berbahan dasar kayu.
|
dok https://www.foody.id/yogyakarta/lituhayu-coffee-and-traditional-eatery-lpmp |
Ketika sampai sini kedainya baru buka karena berdasarkan info di akun instagramnya kedai kopi ini baru buka jam 16.00 dan kami sampai di sini sekitar pukul 16.18. Dan senengnya pas datang belum ada pelanggan pula sehingga kami pun bingung mau duduk dimana karena banyak sudut yang asyik buat ditempati hingga akhirnya kami memutuskan untuk duduk di meja sebelah kanan begitu memasuki bangunan ini dengan kursi kayu yang panjang dan meja kayu yang agak tinggi.
Tanpa perlu menunggu lama akhirnya ada mas-mas yang menghampiri kami dan memberikan buku menu. Aku pun meraih buku menu itu dan segera memutuskan untuk memesan Con Hielo dengan es sedikit, pisang goreng dan mendoan sebagai cemilan. Setelah itu aku memberikan buku menu ke adik dan ponakanku hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memesan nasi goreng 2 yang satu pedes dan yang satu tidak serta sepaket steak untuk adik iparku.
Sambil menunggu pesananku datang aku pun memutuskan untuk bermain dengan ponakanku Kalandra yang baru berumur 14 bulan tetapi sudah mewarisi hobi ngopi dan nongkrong budenya ini....haha. Dan sebenarnya bencana besar ketika nongkrong ngajakin ni bayi karena dia berpotensi membuat kerusuhan dengan tingkahnya yang hiperaktif sekali sehingga membuat kami harus bergantian menjaganya.
|
ngopi dan nongkrong sejak dini ya le๐ |
Tak lama kemudian juga pesanan kami pun datang satu persatu tetapi ternyata pesanan Con Hielo ku berbeda dengan ketika pertama kali aku nyobain Con Hielo di Dasmu Garage, yang mana aku pikir Con Hielonya memakai susu tetapi ternyata enggak dan aku pun langsung meminta masnya untuk menambahkan susu di Con Hielo ku. Dan ini membuatku bertanya-tanya sebenarnya Con Hielo yang benar seperti apa sih ? but i'll find the answer later karena lebih penting buat nyicipin pisang goreng dan mendoan daripada mencari kebenaran soal Con Hielo.
|
Con Hielo with milk |
Untuk mendoannya sih aku suka karena digoreng kering dan tempenya empuk hanya saja tempenya kayaknya uda mau besem (udah agak lama) but so far so good dan sebenarnya akan lebih cocok jika dihidangkan dengan sambel kecap...haha...ini sih mau gw.
How about pisang gorengnya ? walapun terlihat belum mateng amat gorengnya terlihat dari tepungnya yang masih berwarna putih tetapi ternyata tepungnya kering lho dan pisangnya juga manis so lumayanlah buat menemani ngopi sore ini.
|
mendoan dan pisang goreng |
Awalnya sih aku tidak berniat makan besar tetapi setelah melihat steak punya adik iparku aku pun tergugah untuk ikut memesan steak ayam juga walapun akhirnya hanya nyicip sedikit karena akhirnya harus bertukar menu sama ponakan gw Riko yang tadinya memesan nasi goreng karena ternyata ponakan gw yang masih bayi pengen makan juga, mungkin dia lapar....haha....ponakan gw ini rada ajaib sebenarnya karena kecil-kecil dia ni suka minum kopi dan doyan banget makan. Dia ga cuma makan nasi goreng doang tetapi juga sempet nyobain steaknya.
|
steak ayam seharga 12 ribu |
Untuk harga sendiri juga menurutku masih wajar ya karena dengan 4 menu makan besar yaitu 2 steak dan 2 nasi goreng, 2 jenis cemilan yaitu pisang goreng dan mendoan serta 5 gelas minuman (3 minuman berbahan kopi, 1 es jeruk dan 1 es teh) kami hanya menghabiskan 137 ribu aja. Dan dari struknya aku lihat harga makanan lebih murah daripada harga kopinya. So buat kalian yang nyari tempat tongkrongan atau ngopi dengan harga terjangkau dan suasana yang hommy bisa banget ke
Lituhayu Coffee and Traditional Eatery. Di samping itu setiap pembelian minimal 50 ribu bisa langsung dapat Bronze membership Lituhayu lho yang mana nantinya setiap kelipatan 50 ribu berhak mendapatkan 1 stempel dan jika sudah terkumpul 10 stempel bisa ditukar dengan voucher senilai 100 ribu, gimana menarik bukan ? Jarang-jarang lho ada tempat nongkrong begini...
|
Bronze membership Lutihayu |
|
contoh stempel |
Blog pribadi yang tidak ada tujuan komersilnya. Keren. Req tempat-tempat paling banyak dikunjungi di Jogja dong mbak. Cth kalau di Jakarta Ancol,,Monas,,Kota Tua..
BalasHapusPengen tahu lebih tentang jojga :)
makasih mbak sudah mampir.memang blogku tujuannya buat menyalurkan hobi menulis aja dan syukur2 bermanfaat.klo untuk tempat di jogja kebanyakan cafe atau tempat makan aku upload di ig ku dan ada beberapa tempat wisata di jogja.tapi boleh juga masukannya biar tetep produktif...hehe...ditunggu ya mbak
Hapus